Thursday, September 20, 2018

Aku jadi Gigolo Arisan Tante - Tante


Perkenalkan nama saya Dedi (25 tahun), saya berdomisili di Bandung. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih karena saya diberi kesempatan untuk menulis pengalaman saya. Adapun cerita ini bukan bohong ataupun dibuat-buat, dan juga bukan hanya sekedar karangan semata, melainkan apa yang saya ceritakan di bawah ini adalah benar-benar terjadi pada kehidupan saya hingga kini.
www.carabermain.com
Setelah SMA, dengan sedikit memaksa aku ingin kuliah di Bandung. Sedikit banyak jiwa pemberontakanku mulai nampak. Aku bersikeras dengan keinginanku, meskipun pada awalnya kedua orangtua berusaha keras menolak.
Di Bandung, awal-awal aku duduk di bangku kuliah, aku merasakan sebagai sosok lelaki yang kerdil. Dalam hati, aku seakan tidak dapat menerima pergaulan dengan mereka yang tidak bergaya hidup pas-pasan. Aku merasakan dapat menempatkan diri di tengah mereka. Entah mengapa, aku cenderung memilih-milih pergaulan.

Tipikal yang menjadi temanku adalah mereka yang bergaya hidup wah. Aku cenderung menjauh dari pergaulan yang gaya hidup pas-pasan. Hal ini dikarenakan perasaan superiority complex yang ada di benakku. Dari pakaian yang dikenakan atau gaya bicara, aku dapat menilai, apakah mereka anak orang kaya sepertiku atau tidak.

Ketika itu usiaku sudah 20 tahun. Belakangan, aku merasakan cocok dengan salah seorang teman yang bernama Tony. Kunilai dia anak orang kaya di kota lain terlihat dengan gemerlap kehidupannya yang suka sekali berfoya-foya. Kulihat lama-kelamaan dia pun seakan menunjukkan sikap yang cocok berteman denganku. Kami pun berteman baik. Namun di balik kebanggaanku bergaul dengannya, disitulah aku langkahkan kaki ke jalan yang salah untuk melangkah. Aku terlibat dalam pergaulan yang salah dan tidak wajar. Lambat laun, aku terbawa arus nakal Tony dan beberapa temannya.

Kehidupanku yang glamor dan banyak uang, seakan memuluskan jalan untuk berbuat seenaknya. Dari mulai minum-minum di beberapa cafe ataupun bar, menghisap ‘gele’ ataupun ‘ganja’ sampai ‘putaw’. Tidak hanya itu, pergaulanku yang akrab itu belakangan membawaku pada keinginan ‘main’ dengan ABG yang kami booking dari pinggir jalan utama kota kembang ini.

Dari semua pengalaman yang tadinya didasari rasa coba-coba dan ingin tahu itu, lama-kelamaan membuatku keranjingan. Kenakalanku tidak itu saja, melalui Tony pula aku diperkenalkan dengan seorang tante-tante yang umurnya kutaksir 35 tahun. Sebut saja namanya Tante Mia.  www.carabermain.com

Wanita itu, namanya membekas sampai sekarang, karena dialah wanita yang kuanggap mampu mengubah jalan hidupku. Dia wanita yang pertama kali kupeluk, kucium, dan juga wanita yang pertama kalinya tidur bersamaku.

Sebenarnya, Tante Mia adalah istri seorang pengusaha kaya. Karena sering kali kesepian akibat urusan bisnis suaminya, mengharuskan Tante Mia banyak ditinggal sendirian di rumah. Suaminya kerap kali melancong ke luar kota bahkan ke luar negeri dalam waktu lama.

Awal perkenalan kami terjadi di sebuah cafe di sebuah hotel ternama di kawasan pusat kota di Bandung. Petang itu, aku datang bersama Tony yang lebih dulu akrab dengan Tante Mia. Sebenarnya aku tidak mengira kalau temanku itu sengaja menyodorkanku untuk memuaskan nafsu birahi Tante Mia.

Semua itu baru terungkap saat temanku mohon diri dengan alasan ada kepentingan mendadak. Jadilah kami hanya menikmati lembutnya alunan musik live berduaan saja. Awalnya, hanya sekedar ngobrol sana-sini, namun satu ketika Tante Mia mengisyaratkan satu tingkah nakal. Tak pelak sebagai lelaki normal, semua itu mengundang birahiku. Rasanya klop sudah, saat dia menawarkanku untuk menginap di hotel dimana dia telah booking kamar.

Aku yang awalnya merasa ragu, akhirnya tidak berkutik, aku pun bagaikan kerbau dicocok hidungnya. Kuiyakan saja semua permintaan Tante Mia, termasuk keinginannya mengajaku menginap di hotel. Dalam hati aku berpikir, rasanya sangat disayangkan jika semuanya ini disia-siakan.

Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk seukuran wanita indonesia, wajahnya yang bersih dan terawat, menyiratkan bias kecantikannya. Gaya bicaranya yang mirip dengan yang dikatakan ABG kekinian, menambah kecentilan Tante Mia.

Kuungkapkan keraguan jika nantinya Tony datang dan mencari kami dimana dia meninggalkan kami berdua di cafe tersebut, namun semua kekhawatiran itu hanya ditanggapi dengan senyum tenang dan menawan yang merekah di kedua bibir Tante Mia.

Dia pun meyakinkanku bahwa Tony tidak akan kembali ke cafe lagi. Dapat ditebak apa yang akan terjadi, jika lelaki normal yang telah dewasa berduaan di dalam kamar bersama wanita cantik dan matang, yang ada tentu kobaran nafsu yang menggelora. Dan benar saja, hubungan badan pun terjadi di antara kami.

Dibelainya rambutku, didekapnya tubuhku yang tak berbalut selembar kain pun. Dadaku dielus dan diciumi dengan penuh nafsu. Saling pagut dan raba pun tidak terelakkan lagi. Kemudian apa yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh suami-istri itu bersama Tante Mia dengan nafsu yang bergelora itu pun terjadi.

Tidak hanya sekali, aku melakukannya saat malam itu. Tenaga Tante Mia yang sangat liar memacu gelora birahi. Aku merasa begitu tersanjung, sekaligus banyak belajar dari Tante Mia. Sungguh aku merasakan ada pengalaman baru dan sangat mengesankan yang selama ini belum pernah kualami.

Kurasakan juga bagaimana gelora birahinya yang menggebu. Aku merasa tertantang untuk mengimbanginya. Dan ternyata aku berhasil memuasinya. Ini dikatakannya sendiri oleh Tante Mia. Setelah puas dengan permainan binal Tante Mia di atas ranjang, kembali kegundahan menyeriangi di benakku. Kepada Tante Mia kuwanti-wanti untuk tidak menceritakannya kepada Tony ataupun siapa saja. Namun dia hanya tersenyum tipis menghadapi kegundahanku.

“Kenapa mesti risau..? Tony adalah kekasih gelapku juga. Dalam waktu-waktu tertentu, dengan senang hati dia melayaniku..” kata Tante Mia. Setelah itu, jadilah aku mulai ikut berpetualang sebagai pemuas nafsu seks, kukejar perasaan nikmat dan gairahku dengan Tante Erlyn, Tante Sofia, Tante Sally, dan beberapa tante lainnya.

Aku pun seakan dimanjakan oleh mereka dengan limpahan uang yang datangnya bagaikan air yang mengalir. Namun aku memiliki langganan yang mengaku sangat terkesan dengan pelayananku. Dia seorang dokter di Jakarta. Perkenalanku terjadi saat di suatu sore tiba-tiba HP-ku berdering. Dengan dalih untuk dipijat tubuhnya, suara wanita itu menginginkan agar aku datang ke sebuah hotel di kawasan jantung kota Bandung. Aku pun meluncur ke hotel yang dimaksud.

Sore itu menjadi awal bagi permainan yang panas dengan sang dokter yang sedang mengikuti seminar di Bandung ini. Dokter yang berwajah cantik itu sangat ganas memperlakukanku, nafsu birahinya yang besar membuatku kewalahan. Tidak hanya di tempat tidur saja dia menginginkan permainan panas denganku.

Itu semua dilakukan di sofa ruang tamu kamar hotel, di kamar mandi, ataupun di kaca rias kamar suite yang disewanya itu. Setelah puas, baru ia memberiku banyak uang, Dan rasanya itulah rekor bayaranku yang kuterima sebagai gigolo pemuas nafsu. Dia pun barjanji akan kembali lagi untuk memintaku untuk melayaninya.

Benar saja, beberapa bulan kemudian sang dokter itu kembali lagi ke Bandung, kali ini dia tidak sendiri, melainkan membawa 2 orang temannya yang mengaku Tante Lusi, dan Tante Nina. Setelah aku diminta melayani mereka bertiga, aku pun melakukannya dengan baik hingga mereka puas. Tidak hanya sekaligus kami bertiga bermain, melainkan aku melayaninya satu persatu. Keesokan paginya mereka pun kembali ke Jakarta.

Tetapi alangkah terkejutnya aku, minggu kemudian sang dokter kembali lagi bersama temannya kembali, kali ini hanya seorang, dia bernama Tante Siska. Seperti sebelumnya, dia meminta kupuasi nafsu seksnya, sebelum akhirnya memintaku untuk melakukan hal yang sama terhadap temannya itu.
Kali ini dalam benakku ada berbagai pertanyaan, “Ada apa di balik keanehan ini..?” Dalam suatu kesempatan, terbukalah tabir rahasia itu. Menurut Tante Siska teman sang dokter itu, dia adalah salah satu anggota arisan yang bandarnya adalah Ibu dokter itu. Mereka beranggapan bahwa aku lah pria yang dipilih, dan yang paling hebat, dan kuat dalam memuasi mereka.

Jadi aku dijadikan komoditi arisan seks oleh mereka yang terdiri dari istri pengusaha dan pejabat. Gila, betapa terkejutnya aku mendapat jawaban itu. Namun aku berusaha mengendalikan kegundahanku, aku tidak perduli dengan perasaanku, toh aku mendapat imbalan jasa yang sangat besar dari mereka. Dan aku pun dapat memanfaat uang tersebut untuk kuliahku.
www.tiktoktogel.com
Read More

Tuesday, September 18, 2018

Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot


Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Tini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa. https://goo.gl/UYkPbg
Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.
Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.
Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya. https://goo.gl/RoVYpi
Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.
Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.
Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya. Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat. https://goo.gl/XGpXBE
Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.
Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Tak ada penolakan.
Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak. https://goo.gl/UYkPbg
Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Tin ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.
Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.
Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Tin Tini hanya menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing. https://goo.gl/XGpXBE
Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan.
Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.
Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerakgerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.
Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Tin ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis ! Kenapa Tin ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya kemudian Engga apaapa Tin.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak yang mulai sih. https://goo.gl/RoVYpi
Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun? Juga khawatir kalo kalo ? Kalo apa Tin ? Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan lama2 ketahuan ..? Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.
Aku merasakan hampir sampai di puncak. Tin Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo.. keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa.
Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memanggurih?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ? Tin Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Samasama Pak. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu ? Baner Pak. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu tadi.
Udah berapa lama kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00. https://goo.gl/RoVYpi
Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau? Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .
Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang. https://goo.gl/XGpXBE
Bapak takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Pak. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi.
Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya. Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CDnya, tangannya kupegang, kuremas. Bapak pengin lagi, Tin? Ah nanti Ibu keburu dateng , Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi.
Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku.
Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu. https://goo.gl/XGpXBE

Read More